Rabu, 28 Januari 2009

Mari Menjadi Bangsa Tempe!!!



Jangan menyepelekan tempe karena makanan satu ini mengandung berbagai zat yang bermanfaat bagi kesehatan maupun kecantikan. Sebut saja protein, vitamin E, zat besi dan kalsium semua ada dalam tempe. Bahkan dalam proses fermentasi saat membuat tempe, kadar protein semakin tinggi. Khasiat makanan asli Indonesia ini juga telah diakui di luar negeri.

"Tempe sudah menjadi hhidangan di salah satu maskapai asing. Bahkan di Jepang, tempe menjadi terapi untuk menanggulangi diare. Caranya, tempe di haluskan setelah dikukus, di campur tajin atau air, lalu diberikan pada penderita diare. Ini menunjukkan, tempe yg pertamakali dibuat Indonesia sudah mendapat pengakuan di negara lain. Ironisnya, di Indonesia sendiri, tempe masih dianggap makanan untuk kalangan menengah ke bawah, bahkan jadi bahan hinaan seperti sebutan 'mental tempe' atau 'generasi tempe', "kata dr. Adrianto, ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) dalam talkshow SOLUSI SEHAT di 105.10 JJFM.

Ironis memang. Apalagi selain bermanfaat, tempe juga lezat dan juga bisa diolah menjadi berbagai makanan termasuk PIZZA dan BURGER. Dibuat dari kedelai yang mengandung zat besi tinggi, tempe mengandung "isoflavon dan flavonoid hanya terdapat dalam kedelai. Fungsinya menghambat penuaan. Kedelai juga mengandung banyak vitamin E yang merupakan pembuat collagen untuk membuat kulit lebih kencang dan kenyal," tambah dr Adrianto.

Tempe juga membantu penyerapan kolesterol dalam darah, sehingga menjadi makanan yang dianjurkan bagi penderita penyakit cardio vascular, stroke, dan penyakit-penyakit kelainan kolesterol lainnya. Karena itu, pendapat yang mengatakan makan kedelai menyebabkan jerawat adalah salah. Yang benar, jerawat timbul karena kelebihan lemak dalam tubuh. Sedangkan lemak pada kedelai adalah lemak tak jenuh yang justru baik untuk tubuh.

Dibanding tahu, 'saudaranya' yang juga sama-sama dibuat dari kedelai, tempe lebih mudah dicerna karena mengandung lebih banyak serat. Karena itu, tempe juga bagus untuk mencegah konstipasi. Karena khasiatnya itulah, tempe dianjurkan untuk di konsumsi bayi mulai umur 6 bulan ke atas. Tentu saja dengan cara yang disesuaikan dengan kemampuan pencernaan bayi.

"Untuk konsumsi bayi, tempe sebaiknya dikukus lalu dihaluskan dan dicampur bubur. Ini sangat dianjurkan untuk bayi berumur 6 bulan ke atas. Sedangkan untuk orang usia lanjut, tempe sebaiknya dikukus atau dibotok. Yang penting hindari gorengan karena lansia dianjurkan menghindari konsumsi minyak. Sebaliknya anak-anak, terutama yang berat badannya kurang, dianjurkan makan tempe goreng, " terang dr. Adrianto lagi.

Tapi. tempe juga mengandung purin yang menyebabkan ngilu pada urat. Karena itulah penderita asam urat dianjurkan membatasi konsumsi tempe. "Bukannya tidak boleh, tapi membatasi agar tidak memperparah ngilunya. Kalau makan kerang, memang harus dihindari sepenuhnya," tegas dr. Adrianto menutup perbincangan. Nah, kalau tempe begitu bermanfaat, marilah menjadi bangsa tempe!!

2 komentar: